Strategi Layanan










*Pengantar*

Manajemen layanan Sistem Informasi atau IT Service Management (ITSM) Mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . ITSM sangat penting untuk perusahaan karena umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Layanan TI juga bertindak sebagai agen perubahan untuk memfasilitasi transformasi bisnis.Manajemen Layanan Sistem Informasi dapat membantu penyedia lyanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini. Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.






*Tata Kelola Strategi Layanan*

1. Organ utama tata kelola adalah Dewan Komisioner; yang bersifat kolektif kolegial


2. Organ pendukung tata kelola adalah Sekretariat, Dewan Audit, Komite Etik dan komite lainnya;


3. Infrastruktur tata kelola terdiri dari pedoman (code), piagam (charter), peraturan, prosedur (SOP) dan sistem informasi sebagai acuan di dalam menjalankan fungsi dan tugas, serta menerbitkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.




*Jenis Penyedia Jasa Layanan TI*


Manajemen Pelayanan Sebagai Aset Strategis


Adalah awal dari sebuah proses peningkatan manajemen aset yang berkelanjutan untuk memastikan manajemen yang mampu memberikan layanan yang berkualitas. Hal ini dapat dibangun secara efektif dengan manajemen aset yang mengkombinasikan manajemen, keuangan, ekonomi, teknik dan praktek lainnya untuk aset tersebut.


Tujuan dari manajemen aset strategi menurut Departement of Treasury and Finance Tasmania Government adalah untuk memaksimalkan potensi pelayanan aset, mengurangi permintaan aset baru, mencapai value for money yang lebih besar, mengeliminasi pengadaan dan kepemilikan aset yang tidak dibutuhkan dan memfokuskan perhatian pada hasil. Manajemen aset strategik dilengkap dengan sebuah kerangka yang dapat membuat setiap kegiatan dalam siklus hidup aset menjadi lebih baik. Hal utama dari kerangka ini adalah bahwa manajemen aset strategi harus konsisten dengan misi perusahaan dan terintergrasi dengan komponen manajemen strategis lain.


Ada dua komponen strategi pelayanan.


Strategi pelayanan yang jelas tentang pengembangan strategi untuk pengiriman layanan tertentu, tetapi ada juga strategi pengembangan manajemen pelayanan sebagai kompetensi untuk memberikan pelayanan sebagai bagian dari strategi bisnis dan sebagai dasar untuk pemerintahan yang baik . Pengembangan manajemen pelayanan sebagai aset strategis merupakan pusat strategi pelayanan .
*Empat P Strategi*


A.Perspective (Perspektif)

Adalah visi dan arah Anda untuk layanan yang akan Anda berikan, dan dicapai melalui percakapan dengan pemangku kepentingan Anda.


B. Position (Posisi)

Adalah bagaimana Anda akan membedakan dari pesaing Anda; yaitu, apa proposisi nilai unik Anda? Karena posisi suara memandu Anda dalam hal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan berdasarkan kemampuan Anda untuk membedakan diri dari kompetisi.


C. Plan (Rencana)

Menggambarkan bagaimana Anda akan mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Ini berfokus pada anggaran keuangan, portofolio layanan Anda, pengembangan layanan baru, investasi dalam aset layanan dan rencana perbaikan.


D. Pattern (Pola)

Merepresentasikan keputusan dan tindakan konsisten sepanjang waktu; yaitu, cara fundamental organisasi dalam melakukan sesuatu. Itu tertanam dalam cara Anda berbisnis. Sistem manajemen, organisasi, kebijakan, proses, jadwal, dan anggaran semuanya memiliki pola yang dapat dibedakan. Pola dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif.
*Manajemen Layanan sebagai Aset Strategi*


Penggunaan ITIL dapat mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:



- Kapabilitas

Kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya


- Sumber daya

Masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Selain itu Manajemen Layanan nantinya atau bahkan sudah menggunakan proses otomatisasi yang menjadi bagian dari asset strategis untuk menghemat sumber daya manusia. Proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dikemudian harinya.


*Mengembangkan Strategi untuk Layanan Khusus*

Pada dasarnya, manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Secara koseptual, bidang garapan Manajemen Layanan Khusus Sekolah diantaranya meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling, layanan perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan manajemen layanan kafetaria/kantin sekolah. Layanan-layanan tersebut harus di kelola secara baik dan benar sehingga dapat membantu memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.




*Aset Layanan*

Aset merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya aset yang dimiliki perusahaan, bisnis dapat terus beroperasi dengan lancar. Aset bukan hanya dalam bentuk uang tunai, tanah, bangunan, peralatan, ataupun perlengkapan. Namun aset juga dapat berupa sumber daya manusia seperti karyawan dan pelanggan. Dua aset tersebutlah yang dapat membantu bisnis terus beroperasi dengan lancar. Lalu, apa pentingnya kedua aset ini dalam suatu perusahaan? Simak jawabannya di bawah ini.


Karyawan sebagai Aset Perusahaan


Karyawan adalah salah satu aset terpenting bagi perusahaan. Dengan kepuasan dari karyawan terhadap perusahaan, tidak menutup kemungkinan bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Tak hanya itu, karyawan juga memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis perusahaan, seperti:


· Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, setiap karyawan memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini, karyawan dapat meningkatkan kualitas kerja mereka masing-masing yang secara otomatis juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

· Memberikan Inovasi Baru, perusahaan terkadang mengalami jalan buntu ketika ingin mengembangkan bisnisnya, disinilah peran penting seorang karyawan. Dengan kreativitas karyawan, perusahaan dapat membuat inovasi dalam bisnisnya yang tentunya akan memengaruhi keberlangsungan dan juga perkembangan bisnis.

· Menjaga Citra Perusahaan, karyawan sangat berpengaruh dalam menjalin hubungan antara pihak internal maupun eksternal. Dengan adanya hubungan baik yang dijalin antara karyawan dan pihak lain, perusahaan akan mendapatkan citra yang baik juga dari pihak-pihak tersebut.


Pelanggan sebagai Aset Perusahaan


Selain karyawan, pelanggan juga merupakan aset penting bagi perusahaan. Suatu bisnis tidak akan dapat berjalan tanpa adanya pelanggan. Perusahaan dapat kehilangan barang dagang dan aset fisik lainnya, namun ketika perusahaan masih memiliki pelanggan, terutama yang loyal terhadap perusahaan, bisnis akan terus berjalan.

· Menambah Pendapatan Perusahaan, tanpa adanya pelanggan, perusahaan tidak akan mendapatkan pendapatan. Hal ini tentu membuat buruknya arus kas pada suatu bisnis yang juga dapat menghambat perkembangan bisnis dan mengganggu operasional bisnis.

· Memberikan Insight Baru, pelanggan yang loyal terhadap perusahaan biasanya akan memberikan informasi tentang apa yang mereka butuhkan. Dari informasi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan produknya dan memanfaatkan peluang yang ada sesuai kebutuhan pelanggan.

· Menjadi Inspirasi Perusahaan, perusahaan yang mengenal pelanggannya dengan baik dapat lebih mudah melihat dan menemukan hal-hal baru. Temuan ini dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan ide-ide baru yang fresh untuk membuat sebuah inovasi dari segi produk, pemasaran, pelayanan, dan lain sebagainya.




*Proses Pengelolaan Layanan Otomasasi*


Konsep Otomatisasi Jaringan


Sebuah konsep otomatisasi jaringan harus dapat menggambarkan secara jelas mengenai metodologi, proses, dan teknologi yang dibutuhkan. Hal ini juga dapat membantu team IT perusahaan dalam mengotomatisasi konfigurasi dan manajemen perangkat jaringan. Pada akhirnya, otomatisasi jaringan dapat meningkatkan ketersediaan layanan jaringan dan memudahkan pengelolaan jaringan virtual di perusahaan anda.


Otomatisasi jaringan menggunakan beberapa perangkat software untuk merancang dan mengimplementasikan konsep otomatisasi jaringan Anda sendiri. Anda dapat mulai mengotomasi beberapa secara manual. Tujuan menggunakan konsep otomatisasi jaringan adalah untuk mengoptimalkan kemampuan, efektifitas operasional jaringan, dan efisiensi.


Untuk mengaktifkan penggunaan satu alat manajemen konfigurasi di data center perusahaan anda, ada beberapa tools untuk yang menyediakan akses admin ke sumber daya jaringan yang perlu untuk dikelola, misalnya: antarmuka jaringan, VLAN, SNMP dan banyak lagi.


Vendor bebas untuk menerapkan jenis dan penyedia mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, jenis dari vendor ini dapat menduplikasi fungsi yang ditemukan, tetapi lebih sering kita harapkan fungsi ini menjadi aditif. Beberapa vendor sedang mengembangkan jenis dan penyedia khusus untuk peralatan jaringan mereka. Vendor ini ingin memastikan bahwa pelanggan mereka dapat memperoleh nilai maksimal dari investasi mereka dalam hardware dan software untuk menerapkan suatu konsep otomatisasi jaringan.


Sebagai contoh penerapan konsep otomatisasi jaringan, mari kita amati sebuah contoh tugas kecil. Ini merupakan langkah awal yang khas ketika mengadopsi otomatisasi jaringan. Di samping meningkatkan efisiensi dan kualitas, ini juga dapat memberikan jalan kembali ke beberapa waktu, sehingga Anda dapat lebih mengeksplorasi dan memperoleh manfaat dari otomatisasi jaringan. Anda dapat menemui beberapa contoh tugas kecil tersebut melalui berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mendorong layanan jaringan secara bersama. Seperti pada siklus kehidupan desain awal dan rekayasa, melalui peluncuran, pengujian, verifikasi, pemantauan, pemecahan masalah, dan optimasi.


Untuk memulai dengan hal tersebut, berikut yang harus dipenuhi:

· Sebuah titik awal yang jelas


· Sebuah hasil yang diinginkan (apa sebetulnya masalah yang akan Anda coba untuk atasi?)


· Pemahaman prosedur yang baik


· Semua input yang diperlukan secara lokal yang tersedia pada router atau switch


· Semua tindakan dan output berlaku secara lokal pada router atau switch


Kemudian anda dapat menggunakan kekuatan otomatisasi jaringan tidak hanya pada jaringan yang ada, tapi anda dapat menggunakan fleksibilitas tambahan dan kustomisasi untuk menyesuaikan desain jaringan Anda berikutnya dengan kebutuhan spesifik dari bisnis Anda.


DAFTAR PUSTAKA


http://www.bmc.com/blogs/friday-focus-on-itil-part-four-4-ps-of-strategy/


https://adrivit.wordpress.com/2016/04/27/penyedia-layanan-ti/


http://azizmusyaffaa.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-strategi-layanan-dan.htmlhttps


/ /www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Tata-Kelola.aspx


https://www.scribd.com/document/283402373/Sop-Pasien-Resiko-Jatuh


http://usahaeko.blogspot.co.id/2013/07/manajemen-umun-pwndidikan-layanan-khusus.html


http://www.mobnasesemka.com/konsep-otomatisasi-jaringan/


https://www.jurnal.id/id/blog/2017/2-aset-penting-yang-wajib-di-jaga-perusahaan

Komentar

Postingan Populer