Hubungan Sastra dengan Budaya
Hubungan Sastra dengan
Budaya
Adithya Frachmansyah
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher
Dalam
artikel ini saya akan menjelaskan tentang hubungan budaya dan sastra, dimana
yang kita tahu kalau sastra dan budaya itu tidak bisa dilepaskan, contohnya
saja budaya betawi pada saat acara nikahan pasti ada acara balas pantun antar
wakil para mempelai.
Sastra
Sastra (Sanskerta:
शास्त्र, shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks
yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās-yang
berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.
Yang agak
bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih
mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah
salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan
sastra.
Selain itu
dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak
berhubungan dengan tulisan, tetapi denganbahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran
tertentu.
Biasanya
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang
termasuk dalam kategori Sastra adalah:
- Novel
- Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
- Syair
- Pantun
- Sandiwara/drama
- Lukisan/kaligrafi
Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
KESIMPULAN:
Budaya dan
sastra memang tidak bisa dipisahkan karna bisa dibilang budaya dan sastra itu
seperti saling membutuhkan, banyak budaya yang memakai sastra sastra dalam
budaya mereka, karna memang sastra itu adalah seolah ungkapan kata-kata atau
karya yang indah yang tercipta untuk dinikmati
SUMBER :
Adit ganteng
BalasHapus